Into The Wild, Kisah Nyata Tentang Kehidupan yang Palsu

Cristopher McCandless adalah sosok orang kaya, terpelajar, namun hidupnya tidak menginginkan kehidupan yang konvensional pada umumnya. Jika kehidupan yang tenang seperti orang - orang pada umumnya, dia malah memilih untuk berpetualang sendirian. 

Dengan mobil Datsun jadul yang ia bawa setelah acara wisuda menuju ke suatu tempat, Ia memulai perjalanan itu dengan membakar semua uang yang ia bawa. Bepergian sendirian bukan berarti dia tak menemui seorang pun, tapi selangkah demi selangkah dia mulai menemukan orang yang baru ditemuinya dan memberikan makna kehidupan yang lebih bergairah. 

Semua orang yang ia kenal sebelumnya bahkan keluarga pun tak ada yang mengetahui kemana saat itu dia berada, tapi dalam hatinya ia sangat menyayangi mereka hanya saja inilah cara dia menemukan arti kehidupan yang dia cari. Namun kisah ini sungguh tragis karena ia akhirnya harus bertahan dengan kesakitannya sebelum ajal menjemputnya ketika berumur 24 tahun dan tak seorangpun berada di sana karena dia berada di alam liar Alaska.

Cerita ini telah diangkat dalam buku non-fiksi dan di filmkan di tahun 2007 yang berjudul Into The Wild. Sangat menginspirasi sekali dan jujur ane mempunyai ideologi yang hampir sama dengan Alex Supertramp nama samaran Christopher McCandless. Makanya saat itu saya tidak beranjak sedikitpun ketika nonton film ini. 

I told this is awesome story, menginspirasi saya sebagai pemuda yang masih takut akan dunia luar tapi sangat muak dengan kehidupan yang tenang ini. 

Foto Christopher McCandless ( Alexander Supertramp )

Dan ini beberapa Quote / kata bijak / motivasi :

 “Aku ingin pergerakan dinamis, bukan kehidupan yang tenang. Aku mendambakan kegairahan, bahaya, dan kesempatan untuk mengorbankan diri bagi orang yang kucintai. Aku merasakan di dalam diriku, tumpukan energi sangat besar yang tidak menemukan penyaluran di dalam kehidupan kita yang tenang.”
– Leo Tolstoy (“Family Happines”)

Bagaimana jika aku tersenyum dan lari ke pelukan kalian
Akankah kalian melihat, apa yang ku lihat sekarang?

"Lautan punya hempasan gelombang yang keras, dan adakalanya rasanya begitu kuat.
Aku tak tahu banyak tentang lautan, tapi aku tahu tentang lautan itu disini. 
Dan aku juga tahu betapa penting dalam hidup bukan untuk menjadi kuat, tapi untuk merasa kuat. Untuk mengukur kemampuan dirimu setidaknya sekali saja.
Untuk tahu rasanya berada dalam hal paling purba, dari sejarah manusia menghadapi kebutaan dan ketulian sendiri tanpa apapun yang membantumu kecuali tanganmu dan kepalamu sendiri.

Share this post