Supermarket, Membunuhku...
Kenapa barang - barang yang dijual di supermarket, hypermart, mini market, indomaret, alfamart, dan mart - mart lainya yang mana awal target pembelinya adalah para kalangan menengah keatas bisa menjual dengan harga yang lebih murah dari pada warung - warung retail. Ane gak paham...
Saya liat sesosok wanita paruh baya yang tak kenal lelah mulai dari pagi mengurus rumah tangga, kulakan ke agen, menjaga tokonya yang sepi. Beberapa saja yang mau beli dan sialnya lagi teganya sebagian dari mereka ngutang. Duh, saya nggak tega...
Saya
nggak habis pikir, mengapa begitu kejamnya bisnis di negara ini. Warung
kelontong di pedesaan dan di pinggiran kota engap - engapan belanja di
agen dan menjual secara eceran, beli 900 rupiah dijual 1000 rupiah saja. Tak taunya para pelanggan mulai
berpaling untuk belanja ke swalayan yang letaknya lebih jauh
hanya untuk membeli gula, kopi, dan mie instant. Tak lain alasan mereka
beli disana lebih murah.
Apakah ini bentuk pertumbuhan ekonomi yang dibanggakan oleh pemerintah?
Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin...
0 Response to "Supermarket, Membunuhku..."
Post a Comment